Pojok Kabar

Aktual Terupdate

News

Klarifikasi Keluarga Nurhadi: Bantah Pesta Bareng Wanita di Vila



Klarifikasi keluarga Brigadir Nurhadi dituding pesta bareng wanita di vila Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Beredar kabar bahwa Brigadir Nurhadi Asyik berpesta bersama 2 atasannya, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra serta ditemani oleh 2 orang wanita, Melanie Putri dan Misri Puspitasari.

Misri sengaja diundang oleh Kompol Yogi untuk menemaninya berlibur di Gili Trawangan, tempat Brigadir Nurhadi akhirnya ditemukan meninggal dunia.

Wanita asal Jambi tersebut menyanggupi ajakan Yogi dan datang ke Lombok dari Bali menggunakap kapal cepat.

Dia tiba di Pelabuhan Senggigi, Lombok Barat pada Rabu (16/4/2025) dan dijemput Yogi bersama supirnya, Brigadir Nurhadi.

Di dalam mobil sudah ada Haris dan rekan wanitanya Melanie Putri.

Mereka berlima menuju Gili Trawangan menggunakan kapal cepat melalui Pelabuhan Teluk Nara.

“Kompol YG dan M masuk di Villa Tekek di The Beach House Resort sedangkan Ipda HC, Brigadir MN, dan saksi P di Natya Hotel yang letaknya berdekatan,” papar kuasa hukum Misri, Yan Mangandar dikutip dari TribunJambi.com, Kamis (10/7/2025).

Peristiwa Naas pun terjadi menjelang malam.

“Semua kumpul di Villa Tekek dan mengkonsumsi pil Riklona obat penenang dan ekstasi,” ungkap Yan.

Adapun Riklona dibeli Misri di Bali atas perintah Yogi yang juga memberikan uang Rp 2 juta untuk transaksi.

“Ekstasi dari Kompol YG,” sebut Yan.

Dalam pengaruh obat-obatan, Misri melihat Brigadir Nurhadi mendekati Melanie dan sempat menciumnya.

Misri menegur dengan alasan Melanie itu adalah rekan wanita Haris.

Melanie dan Haris kembali ke kamar sementara Misri duduk sendirian di dekat kolam sementara Nurhadi berendam di dalam kolam.

Misri sempat mengabadikan momen Nurhadi itu sekira pukul 19.55 Wita dalam video berdurasi 7 detik.

Misri kemudian menuju kamar mandi dan baru mengetahui kondisi Nurhadi setelanya.

Atas apa yang dilihatnya itu, Misri pun membangunkan Yogi yang tertidur yang kemudian menuju kolam tempat ditemukannya Nurhadi.

Ketua tim kuasa hukum Kompol Yogi, Hijrat Prayitno mengatakan, kliennya yang mengangkat korban dari dasar kolam serta memberikan pertolongan pertama termasuk membawa ke klinik di Gili Trawangan.

“Berdasarkan keterangan klien kami, klien kami sudah berusaha menyelamatkan almarhum Brigadir Nurhadi dari dasar kolam,” jelasnya.


Klarifikasi Keluarga Brigadir Nurhadi

Keluarga Brigadir Muhammad Nurhadi membantah korban pergi ke Gili Trawangan untuk berpesta, terlebih pada saat kejadian berbarengan anak nomor dua dari korban akan melangsungkan proses akikah.

“Saya bantah Adi ke gili unntuk poya-poya, ini nggak mungkin, karena pada saat itu (kejadian terbunuhnya Nurhadi) anak yang paling kecilnya itu akan di akikah,” ucap mertua Nurhadi, Sukarmidi saat ditemui di kediamannya yang berada di Dusun Lendang Re, Desa Sembung, Kecamatan Narmada Lombok Barat, Rabu (9/7/2025) dikutip dari TribunLombok.com.

Diungkapkannya, sosok Nurhadi dikenal polos, dan sangat mencintai anaknya, bahkan sepulang kerja ia selalu menyempatkan diri untuk mencium ke dua anaknya.

Terlebih, sehari sebelum kejadian, korban sendiri yang meminta keluarga untuk mengadakan acara syukuran akikah anaknya yang saat itu masih berumur 1 bulan.

“Nggak mungkin Adi akan meninggalkan anaknya di momen penting hanya untuk sekedar poya-poya. Biasanya setelah pulang tetap dia cium anaknya, saya kok langsung sek, sudah nggak bener ini?,” kata Sukarmidi.

Sukarmidi menceritakan, sebelum kepergian Nurhadi ke Gili Trawangan, ia juga sempat memiliki pirasat yang jelek terhadap dirinya. Apalagi izin yang disampaikan korban ke keluarga ke Gili pada saat itu bukan untuk menginap, namun hanya untuk mengantar tamu.

Firasat buruk sudah dirasakan keluarga sejak hari Selasa. Sehari sebelum ditemukan meninggal, Nurhadi sempat berpesan kepada tukang bangunan yang mengerjakan pembuatan kursi kayu di rumhanya.

“Selasa dia sudah pamitan ke kawan, semua dikasih tau, yang bikin kursi (tukang) disuruh jadikan biar ada bisa dipakai orang banyak duduk,” ceritanya.

Pada saat perjalanan ke Gili, sekira jam 4 sore, Nurhadi bahkan sempat melakukan video call dengan anaknya yang paling besar, yang masih berumur 5 tahun.

Akan tetapi, sejak memasuki waktu magrib, anaknya yang merasa kangen sempat mencoba megkontak korban, namun tidak pernah ada balasan.

Hingga anaknya juga sempat mengirimkan voice note melalu WhatshApp menanyakan kabar ayahnya dan disuruh untuk cepat pulang.

Akan tetapi, lama menunggu bukan kepulangan korban dengan selamat yang diterima keluarga, namun kabar duka bahwa korban meninggal dunia karena tugas.

Terpukul hati keluarga, Sukarmidi membenarkan firasatnya yang mengarah pada menantunya yang tutup usia, alih-alih karena kecelakaan tugas, Sukarmidi menduga Nurhadi dibunuh setelah dipaksa ikut ke Gili Trawangan.


Alasan Misri Rela Temani Kompol Yogi

TERKUAK alasan Misri Puspita Sari (23)  rela dibayar Rp 10 juta untuk menemani Yogi berpesta dan bermalam di vila di Gili Trawangan, NTB saat kejadian pembunuhan Brigadir Nurhadi.

Misri menjadi sorotan karena didatangkan langsung dari Jambi untuk pesta di villa yang terletak di Gili Trawangan.

Ia datang ke Gili Trawangan, lokasi tempat Brigadir Nurhadi meninggal dunia karena diminta untuk menemani Kompol I Made Yogi Purusa selama satu malam.

Pada saat kejadian, di lokasi ada dua wanita, satu  M dan satu lainnya berinisial P.

P saat ini berstatus sebagai saksi.

Perwakilan Aliansi Reformasi Polri Yan Mangandar Putra pun mengungkap pada saat kejadian M sedang berlibur di Bali dan menyeberang ke Lombok untuk bekerja.

Setiba di Lombok ia diminta Kompol I Made Yogi Purusa untuk menemaninya berlibur di Gili Trawangan.

“M ini merupakan tulang punggung keluarga, dia membiayai hidup ibunya dan lima saudaranya,” kata Yan.

Karena terseret dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, M mengalami gangguan psikologi berupa tekanan mental dan stres berat sejak ditahan.

Yan mengungkap selama proses pemeriksaan M selalu kooperatif meskipun tinggal di luar NTB.


Sosok Misri

SOSOK Misri perempuan yang ikut jadi tersangka Kasus Kompol I Made Yogi bunuh anak buahnya Brigadir Nurhadi, ternyata dibayar Rp 10 juta untuk menemani Yogi berpesta dan bermalam di vila di Gili Trawangan, NTB.

Seorang wanita yang terakhir diketahui identitasnya bernama Misri Puspita Sari (23).

Misri merupakan tamu dari Kompol I Made Yogi yang didatangkan langsung dari luar kota ke Gilli Trawangan untuk bergabung bersama mereka dalam pesat di Villa Privat.

Naasnya, hanya sebagai tamu undangan, kini Misri menjadi tersangka dalam kematian seorang anggota Polisi Bid Propam Polda NTB bernama Brigadir Nurhadi.

Kini Pengacara Misri akhirnya angkat suara atas kasus yang menjerat Kliennya tersebut. Pengacara Misri yakni Yan Mangandar Putra membeberkan bagaiaman kliennya bergabung dalam pesta tersebut.

Antara Misri dan Yogi memang selama ini saling kenal. Yogi mengajak Misri ke Gili trawangan untuk menemani Yogi berpesta do Kolam brenang Villa Privat.

Disana Misri diberikan imbalan Rp 10 juta dan semua akomodasi keberangkatan dibayarkan oleh Kompol I Made Yogi.

“Mereka sudah kenal dari tahun 2024 tapi sepintas saja, Yogi dulu sempat dekat sama perempuan di Jakarta temannya Misri,” ujar Yan Mangandar Putra, pengacara Misri, kepada kumparan, Selasa (8/7).

Tiba-tiba suatu ketika, Yogi mengirimkan pesan ke Instagram Misri.

Percakapan berlanjut ke WhatsApp, hingga kemudian percakapan tanggal 15 April 2025 sehari sebelum pembunuhan.

“Tanggal 15 itu Yogi mengontak Misri, membujuk ‘Ayo ke Lombok, temani saya liburan di sini sama di Gili Trawangan’,” ujar Yan.

Misri pun menyanggupi untuk ke Lombok.

“Dengan kesepakatan, semuanya ditanggung Yogi, akomodasi, transportasi, dan juga biasa jasa Rp 10 juta satu malam,” ujar Yan.

Sesampainya di Lombok, Misri dijemput Nurhadi. “Nurhadi itu sopirnya Yogi,” kata Yan.

Usai diantarkan Nurhadi, Misri pun melihat telah ada tiga orang, Yogi, Haris, dan seorang perempuan yang menemani Haris bernama Melanie Putri bukan istri Haris

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *